Langkah Mudah Menghafal Al-Qur'an [1]


 

mudah menghafal al-Qur'an
1. Rahasia-rahasia Menghafal

  • Satu Jam Sebelum Tidur
            Penemuan ilmiah menyebutkan bahwa di antara waktu paling bagus unuk menghafal Qur'an adalah sejenak sebelum tidur malam. Di mana waktu itu alam bawah sadar seseorang sedang aktif. Saat itu dirinya sedang memikirkan sesuatu. Pada saat-saat itu suasana tenang sekali dan pikiran sedang fresh-freshnya.
    Beberapa statistik menyebutkna bahwa murid-murid sekolah yang belajar atau mengulang pelajaran sekolah yang diperoleh siang harinya, dengan posisi duduk dan menahan rasa kantuk dapat belajar secara lebih baik daripada murid-murid yang melakukan hal yang sama namun setelah itu mereka menonton televisi atau membaca majalah sebelum tidur.
    Akan lebih bagus lagi kalau sebelum tidur malam anda menyetel kaset tilawah dari bacaan atau seorang qori yang bagus. Putarlah bacaan itu dalam kondisi kepala anda berada di atas bantal menjelang tidur dengan lampu sudah padam dan pejamkan kedua mata anda. Suasana akan menjadi sunyi, gelap dan tenang. Suara tilawah itu terdengar cukup pelan.
    Kemudian anda bangun di pagi hari sebelum subuh. Hindari tidur kembali setelah shalat subuh. Lalu coba baca kembali surah yang telah Anda dengar sebelum tidur tadi. Insya Allah anda mendapatkan hafalan menakjubkan. Cobalah, karena percobaan adalah bukti yang paling besar.

  • Bacaan di Waktu Fajar (Subuh)
            Allah berfirman:

وقرآن الفجر إن قرآن الفجر كان مشهودا

"(Dirikanlah pula shalat) Subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat)." (Qs al-Isra: 78)

Rasulullah Saw juga bersabda:

بورك لأمتي فى بكورها

ِArtinya: "Diberkahi bagi umatku pada pagi harinya." (HR. Ibnu Hibban, Shahih).

  • Di manakah Kompetitor Itu??
            Di antara pembangkit semangat yang bersemayam di dalam hati adalah pesaing atau kompetitor yang berhimpun bersamanya sehingga tercipta iklim semangat. Ini seperti yang Allah tegaskan dalam firman-Nya:

وفي ذلك فليتنافس المتنافسون

Artinya: "...dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba." (Qs al-Muthaffifin: 36).

        Pada sosok sahabat Abu Bakar as-Shiddiq ra dan Umar bin Khattab ra ada contoh yang unik dalam hal berkompetisi dalam kebaikan ini.
    
    Anda bisa memilih yang terbaik di mata Anda untuk diterapkan secara proporsional. Silahkan Anda ambil seorang partner di antara kawan baik Anda di mana perhatian kalian berdua terfokus pada satu orang saja. Buatlah kesepakatan yang jelas dan terukur setiap hari. Lalu mulailah kalian berdua menghafal bersama-sama. Masing-masing dari Anda berdua menyetorkan apa yang dihafalkannya kepada yang lain.

        Mulailah ber-fastibiqul khairat. Di sini harus ada yang namanya kesamaan mental, penggemblengan dan usia sehingga tercipta iklim kompetisi yang sehat di antara kalian berdua.

  • Apakah Anda adalah tetesan air ataukah bejana?!

Sebuah pepatah masyhur mengatakan: "Sesuatu yang sedikit namun kontinyu lebih baik dari sesuatu yang banyak lagi terputus."

    
Taruhlah, Anda meletakkan sebuah batu yang besar di bawah tetesan air yang menetes di atasnya dengan satu tetesan saja setiap satu jamnya. Perhatikan, apa kira-kira yang terjadi setahun yang akan datang? Sudah barang tentu tetesan-tetesan air itu akan membuat lobang yang cukup lumayan dalam pada batu besar tersebut.
        Akan tetapi, apa yang akan terjadi seandainya semua tetesan air itu anda kumpulkan pada sebuah tong besar kemudian Anda siramkan semuanya sekaligus ke batu besar itu. Kira-kira apa yang akan terjadi? Pasti tidak akan terjadi apa-apa pada batu besar itu!
        Nah, saudaraku para penghafal al-Qur'an di manapun dan siapapun Anda...yang jadi pertanyaan sekarang adalah apakah Anda ini tipe tetesan air pada perumpamaan pertama ataukah tipe tong besar dengan debit air yang banyak pada perumpamaan kedua?!

  • Rahasia-rahasian Ingatan
        Ingatan itu adalah 2 macam. Ingatan jangkah pendek yang berarti kita peroleh saat menghafal pertama kali dan ingatan jangka panjang yang merupakan bentuk hafalan yang melekat di dalam benak untuk jangka waktu yang sangat lama.
    
   Adalah hal yang mudah menghafal dengan menggunakan memori jangka pendek kemudian Anda lulus dalam ujian atau tes. Tetapi yang sulit itu (yang berarti bukan hal yang mustahil dilakukan) menghafal dengan menggunakan memori jangka panjang.

        Yang jadi pertanyaan kemudian, bagaimana kita memindahkan apa yang sudah kita hafal itu dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang?! Yakni melalui cara pengulangan (murojaah/ review). Contoh yang familiar misalnya surah al-Fatihah, surah al-Kahfi atau surah Yasin. Karena pada ketiga surah itu terdapat protein-protein khusus pada memori jangkah panjang terus berkembang melalui cara pengulangan yang berkesinambungan tanpa henti.

Bersambung....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan pesan, komentar dan masukan Anda sesuai etika & kesopanan yang berlaku