Seminar Motivasi Menghafal Qur'an


 

Dr. Hidayatullah, MA
"Izin bapak-bapak sekalian. Saya mohon kesediaan tiga orang dari peserta baru dan lama untuk membacakan apa yang dihafal dari surah al-Qur'an dan sentuhan apa yang dirasakan ketika membaca ayat-ayat atau surah tersebut Silahkan..." Kemudian satu persatu dari ketiga peserta yang siap membacakan permintaan itu secara berdiri. Demikian brainstorming dalam bentuk request pembicara Kajian Kegiatan Belajar Perdana, Dr. Hidayatullah, MA pada acara kuliah perdana di Sanggar Al-Qur'an Mardani Lima Johar Baru Jakarta Pusat, Sabtu, 14 Januari 2023 yang lalu kepada para hadirin yang semuanya adalah bapak-bapak.

Pada acara itu Pendiri QLCI berkesempatan silaturrahim dengan Sanggar Al-Qur'an Mardani Lima berbagi ilmu tentang tema kuliah perdana berjudul "Dahsyatnya Pengaruh Al-Qur'an Dalam Kehidupan." Acara yang dimulai pukul 07.30 Wib itu dihadiri oleh sekitar 85 orang peserta yang terdiri dari peserta lama dan peserta baru. Cukup banyak dan memadati ruangan yang disediakan panitia. Narasumber cukup berbangga dan mengapresiasi kegiatan tersebut. Rata-rata peserta berusia antara 30 -70 Tahun. Dengan beragam profesi. Namun tidak mengurangi rasa antusiasme mereka untuk menghadiri acara ini.

Menyimak bacaan dan kesan masing-masing peserta yang bersedia berdiri, narsum begitu terharu dan cukup mengapresiasi upaya lembaga bahwa para peserta begitu semangat membacakan beberapa surah familiar seperti ad-Dhuha, Al-fiil dan Al-Insyirah, meski terbata-bata dan praktek tajwid yang maih sangat dasar. Tapi ini sudah bagus dan patut diacungi jempol. Mengapa? Karena satu di antaranya berusia di atas 60 tahun dan bapak ini membaca sambil menggigil dan penuh peresapan. Di akhir bacaan, kesan-kesan yang menyentuh pada diri masing-masing adalah memperbaiki bacaan dan semangat mempraktekkan isi al-Qur'an. 

Kuliah Perdana Sanggar Qur'an Mardani Lima

Sampai di sini, pemateri menyimpulkan bahwa rasa semangat untuk mendalami bacaan dan hafalan al-Qur'an masih bersemi pada diri para peserta. Bagaimana tidak? Jika dilihat dari domisili mereka, kebanyakan tinggal mereka ada di jantung kota Jakarta yang sangat padat. Di tambah lagi dengan hiruk-pikuknya kesibukan Ibukota ini dengan berbagai macam kebisingan yang ada, pasar dan seliwerang warga. Tapi semua itu tidak menyurutkan langkah, semangat dan niat mereka untuk hadir dan menyimak kajian.

Alhamdulillah, cahaya kesadaran itu masih ada. Tinggal bagaimana merawat semangat itu di kedepannya. Mengingat, program-program lembaga yang diselenggarakan menuntut mereka untuk bisa bertumbuh dan berkembang kemampuan bacaan al-Qur'annya. Setidaknya dapat naik level atau jenjang program berikutnya sebagai bentuk pengakuan peningkatan kemampuan mereka di bawah bimbingan para asatidzah yang berkompeten.

Peserta Sanggar Qur'an Mardani Lima

Ada beberapa hal yang patut dijadikan catatan di sini berkenaan dengan peran program yang dibuat oleh lembaga bagi kebaikan para peserta yang notabene adalah umat Islam yang masih minim kemampuan bacaan al-Qur'annya, namun memiliki kesadaran untuk terus belajar meningkatkan kemampuan diri dan mau istiqomah menjalankannya.

Pertama: Melakukan kajian mendalam tentang psikologi para peserta yang beragam usia, aktifitas dan latar belakang masing-masing. Hal ini bertujuan agar program-program yang dicanangkan benar-benar mengakomodir keinginan & kemampuan mereka belajar dan dapat menyesuaikan dengan semangat mereka.

Kajian Motivasi Tahfizh

Kedua: Bagi lembaga dapat melakukan inovasi program-program tambahan, seperti Tahfizh khusus peserta lanjut usia dan memiliki keterbatasan dalam pengucapan huruf mengingat usia mereka tidak lagi muda, tapi memiliki semangat yang luar biasa untuk belajar al-Qur'an (belajar ilmu yang seringkali -maaf- kurang diminati dan dianggap remeh oleh kebanyakan orang, astaghfirullahal adzhim). Kemudian family gathering sebagai media silaturrahim dengan menyediakan tempat outdoor (yang terbuka) dengan tujuan me-maintanance semangat dan ukhuwah di antara para peserta, program Tadabbur secara berkala dan lain sebagainya dari program-program peningkatan kemampuan peserta dan merawat semangat kebersamaan mereka. Hal ini dirasa penting untuk menjalin harmonisasi antara peserta dan lembaga ke depannya

Ketiga: Terobosan-terobosan program yang berhubungan dengan keilmuan al-Qur'an, seperti kajian tafsir surah-surah familiar. Baik surah-surah pendek di Juz Amma maupun surah-surah pilihan yang biasa digunakan dalam ibadah seperti surah awal surah Al-Baqoroh, Ayat Kursi, 3 ayat terakhir surah al-Baqarah dan lain-lain. Terobosan ini dibuat untuk menggiring para peserta melakukan proses tadabbur (penghayatan mendalam) yang merupakan suatu kewajiban dalam berinteraksi dengan al-Qur'an.

Kajian Motivasi Qur'an Sanggar Qur'an Mardani 5

Acara ini kemudian diakhiri dengan satu pertanyaan saja -karena waktunya terbatas- pada sesi terakhir dari seorang peserta yang menanyakan bagaimana dapat mengajak keluarganya bergabung menjadi peserta di Sanggar Al-Qur'an ini. Sungguh, luar biasa semangat bapak ini untuk mengajak keluarganya belajar al-Qur'an. Ustadz Hidayatullah -demikian dipanggil- menjawab singkat dengan: "Jawabannya juga singkat juga sesuai dengan waktu yang diberikan; silahkan bapak ajarkan kembali apa yang bapak pelajari di lembaga ini kepada keluarga dan orang terdekat bapak. Tularkan semangat bapak kepada mereka agar mereka bisa seperti bapak belajar di tempat ini. Kalau saya sendiri, membiasakan keluarga saya -khususnya anak bungsu saya berusia 5 tahun, dengan murojaah al-Qur'an sambil bermain. Dia bermain dan menulis/menggambar dan saya memurojaah hafalan al-Qur'an tanpa memegang al-Qur'an dan tetap memperhatikan anak bermain. Praktis, anak saya enjoy bermain dengan saya. Dengan begitu dia selalu bilang "Abi ayo main sama aku." "Oke -begitu respon akrab saya kepadanya- tapi abi mainnya sambil ngaji yah, sayang." kata saya. "Okey.."Selorohnya sambil mempersiapkan mainan dan bukunya. Sedangkan anak-anak saya lain (usia mereka 16, 18 dan 20) cukup dengan melihat saya bermain dengan adik kecilnya sudah paham apa yang harus mereka lakukan." Demikian jawaban singkat Ustadz Hidayatullah, yang juga seorang Dosen Agama Islam UI Depok dan anggota PP Ikadi ini.

Alhamdulillah, tak terasa kegiatan kuliah perdana ini sudah berlangsung 1 jam Dan Ustadzpun menutup penyampaiannya dengan doa kaffaratul majlis dan salam. Kemudian kembali ke Panitia untuk ramah-tamah. 

Semoga peserta Sanggar Al-Qur'an diberikan kekuatan dan keistiqomahan oleh Allah dalam belajar al-Qur'an dan meningkatkan diri sesuai program yang dicanangkan oleh lembaga dan dapat meriah keutamaan istimewa yang Allah janjikan kepada mereka di dunia dan akhirat kelak, Aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan pesan, komentar dan masukan Anda sesuai etika & kesopanan yang berlaku