Banyak ayat-ayat di dalam Al-Qur'an al-Kariim yang mendukung pendapat
para ilmuwan, dalam hal ini kalangan astronom bahwa hari kiamat itu amat
dekat. Andaikata hari kiamat itu tidak benar-benar terjadi dan dekat,
tentunya Allah tidak akan menyebutnya sedikitpun di dalam Al-Qur'an. Dan
seandainya saja kiamat yang pengetahuannya hanya di sisi Allah itu
berjarak ribuan tahun lagi pastilah Dia tidak akan menyebutnya dengan
lafaz 'qarib/dekat' di dalam al-Qur'an dengan gaya bahasa yang indah dan mempesona itu.
Sebuah ayat al-Qur'an berbunyi:
الله الذي أنزل الكنتاب بالحق والميزان وما يدريك لعل الساعة قريب
"Allah (Dia) lah yang menurunkan Kitab Al-Qur'an ini dengan haq dan
penuh pertimbangan. Apa tahumu jikalau kiamat itu begitu dekat."(Surah as-Syura: 17). Lihat pula surah al-Ma'arij: 5-7, surah al-Ahzab: 63 dan al-Qomar: 1.
Ketika Allah menginformasikan bahwa kiamat itu teramat dekat, itu
artinya bahwa kita sekarang ini tidak diciptakan Allah pada tahapan
pertama kali dari penciptaan alam semesta yang jaraknya milyaran tahun
lalu, sebagaimana yang diteliti oleh para ahli astronomi.
Begitu pula dengan hadits Rasululllah Saw yang diriwayatkan oleh Imam
Tirmizi bahwa manusia, kita ini diciptakan Allah di hari-hari akhir dari
usia alam semesta. Beliau Saw juga menegaskan bahwa nabi Adam as
diciptakan Allah di hari terakhir dalam sepekan penciptaan langit dan
bumi. Tepatnya, setelah waktu ashar -menurut astronom, karena mereka
menggunakan alat bertehnologi canggih- yang merupakan penghujung dari
umur jagat raya ini.
Hal ini diperkuat juga dengan hadits Rasulullah Saw dari Abu Hurairah ra, beliau bersabda:
"Allah menciptakan tanah di hari Sabtu, gunung di hari Ahad,
pepohonan di hari Senin, menciptakan hal-hal yang tidak disenangi
manusia di hari Selasa, cahaya di hari Rabu, kemudian menciptakan
seluruh binatang melata secara tersebar pada hari Kamis. Dan menciptakan
Adam setelah waktu Ashar di hari Jum'at sebagai makhluk terakhir, dan
di penghujung waktu hari Jum'at yang jaraknya antara Ashar hingga
menjelang malam (maghrib)."(HR. Muslim, Ahmad, Nasa'i, dan Imam Bukhari menyebutkan dalam Tarikh-nya serta Baihaqi dalam 'Asma Was Sifat' nya)
Baginda Rasulullah Saw juga menyerupakan usia manusia yang hidup di atas
bumi ini dengan satu hari penuh sebagaimana yang disampaikan oleh para
astronom pada Muktamar di Brussel, Belgia tahun 1990. Tetapi para ahli
falak itu menyamakan usia alam semesta ini dengan satu hari penuh.
Sementara Rasulullah mengumpamakan usia manusia di atas muka bumi sejak
zaman nabi Adam sampai manusia yang terakhir kali Allah ciptakan di atas
bumi dengan waktu seharian penuh, yakni 24 jam. Menurut beliau saw,
bahwa keberadaan manusia di atas bumi ini sampai waktu nubuwwahnya (kenabian beliau) dan diturunkannya Al-Qur'an hanya 21 jam. Yang berarti hanya tinggal 3 jam saja, dari waktu shalat Ashar sampai terbenamnya matahari, sebagaimana yang disinggung hadits di atas.
Hadits lain yang memperkuat, diriwayatkan oleh Ibnu Umar ra, rasul bersabda:
"Sesungguhnya ajal / batas usiamu dibandingkan dengan ajal orang-orang sebelum kalian adalah antara waktu Ashar sampai maghrib"
(Riwayat Tirmidzi, Hasan Shahih, No. 2883). Lanjutan hadits ini
menjelaskan bahwa Allah menjadi umat Muhammad, walaupun singkat usianya
di bumi (sekitar 3 jam saja) dari seharian penuh, pahala yang
besar dan berlipat ganda dibandingkan umat terdahulu seperti Yahudi,
Nasrani dan selain keduanya.
Hadits yang dimaksud berbunyi:
"Sesungguhnya batas usia kalian dibandingkan dengan umat-umat
terdahulu adalah antara sholat ashar sampai maghrib. Dan perumpamaan
kalian dengan bangsa Yahudi dan Nasrani seperti seseorang yang
mempekerjakan beberapa pegawai. Orang itu berkata: 'Siapa yang mau
bekerja untukku part time maka dia kuberi segepok imbalan?' Maka
orang-orang Yahudi menerima tawaran itu, bekerja untuk memperoleh
segepok gaji tersebut. Lalu orang itu berkata lagi, 'Siapa lagi di
antara kalian yang mau bekerja untukku part time berikutnya dari Zuhur
sampai Ashar dengan imbalan serupa?' Lalu kaum Nasrani mengambil tawaran
itu. Maka bekerjalah mereka untuk memperoleh imbalan tersebut.
Kemudian kalian -umat terakhir- bekerja untukku dari waktu ashar
sampai terbenamnya matahari dengan dua imbalan. Mendengarnya, maka
marahlah umat Yahudi dan Nasrani sambil berkata, "Kami lebih banyak
bekerja dan sedikit gaji, bagaimana ini?" Orang itu -yakni pemberi
kerja- menjawab, "Lah, apakah aku menzalimi kalian?" Kedua kaum itu
menjawab: "Tidak." Orang itu berkata lagi, "Itulah keutamaanku,
kuberikan kepada siapa saja yang kumau." (Riwayat Tirmidzi, Hasan Shahih, No. 2883).
Hadits ini bisa dipahami bahwa apabila 3 jam terakhir sudah lewat dari usia manusia berarti kiamat segera tiba.
Lalu muncul pertanyaan: Jika umur umat nabi Muhammad hanya 3 jam saja
dari umur harian usia manusia seluruhnya dan masa-masa nubuwwahnya
Rasulullah tidak lebih dari 1400 tahun, lalu kira-kira tinggal berapa
menit lagi dari 3 jam yang berlalu, masih banyak ataukah sedikit???
Demikian perumpamaan nabi tentang sisa waktu kehidupan manusia di atas bumi ini.
Ibnu Mas'ud ra berkata dari Nabi Saw, "Kebeningan dunia sudah berlalu, dan tinggal kekeruhannya."
Dari Abdullah, Sabda Nabi Saw, "Dunia ini ibarat Tsaghob" Para sahabat bertanya: Apa itu Tsaghob itu? Beliau menjawab, "Yakni Ghadiir (bulu halus), Kejerniannya telah sirna dan tinggal keruhnya. Dan kematian adalah kado setiap muslim." (Riwayat Bukhari).
Arti hadits di atas adalah bahwa dunia ini telah berlalu sebagian
usianya dan yang tersisa tinggal sedikit atau sebentar saja. Semua yang
ada di dunia menunjukkan dengan begitu jelas bahwa terjadinya hari
kiamat sudah dekat seperti yang diisyaratkan ayat-ayat suci al-Qur'an.
Allah menjelaskan bahwa kejadiannya sudah dekat, walau tetap
dirahasiakan hal-ihwalnya, waktunya, tahunnya, bulan, hari serta jamnya.
Tujuannya untuk menjelaskan kepada seluruh manusia bahwa kiamat tidak
lama lagi dan sebagai bantahan bagi siapa saja yang meramalkan bahwa
kiamat masih ribuan tahun lagi!
Terakhir, hadits nabi lain yang memperkuat argumen di atas adalah:
"Aku diutus dan jaraknya dengan hari kemudian (kiamat) seperti kedua jari tangan ini" sambil mengisyaratkan dua jari, yakni jari tengah dan telunjuk. (Riwayat Bukhari dan Muslim).
Hadits ini menjelaskan juga bahwa antara waktu diutusnya Rasulullah saw
dengan terjadinya kiamat kubro sebentar lagi dan itu sangat dekat.
Sedekat dua jarak jari telunjuk dan jari tengah sebagai perumpamaan.
Semoga kita bisa memaksimalkan amal sholeh kita ke depan, kurang dari 3 jam lagi..Aamiin.
Wallahu A'lam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan pesan, komentar dan masukan Anda sesuai etika & kesopanan yang berlaku